Ujian nasional
Ujian nasional (UN) adalah ujian akhir bagi kelas 6 sekolah dasar (sd) , kelas 9 sekolah menengah pertama (smp) dan juga kelas 12 sekolah menengah atas (sma). Ujian ini dilakukan serentak diseluruh Indonesia dengan menggunakan lembar jawab computer (ljk). Ujian nasional ini sendiri adalah salah satu yang ditakuti oleh para siswa. Ujian nasional menjadi salah satu penentu kelulusan dan juga syarat masuk sekolah kejenjang yang lebih tinggi.
Begitu pentingnya ujian nasional menjadikan para siswa tidak percaya diri menghadapinya. Dan berbagai macam cara pula para siswa menanggapinya. Ada anak yang adari awal menyiapakannya dengan matang-matang agar hasilnya tidak mengecewakan. Ada juga siswa yang menghadapinya santai , karena dia berpikir yang menetukan hasilnya adalah tuhan. Namun ada juga yang takut sebelum menghadapi dan akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya karena takut gagal ketika ujian nasional.
Sebenarnya soal-soal yang ada pada ujian nasional adalah sama saja pada soal-soal biasanya. Dan seharusnya kita tidak boleh takut hingga menggakhiri hidup , namun hadapilah layaknya ketika kita ujian biasanya , dengan begitu ujian nasional sudah biasa kita hadapi.

Namun masalah ujian nasional tidak hanya terjadi dari pihak pelajar , masalah biasanya yang berhubungan dengan ujian nasional adalah keterlambatan naskah ujian nasional disekolah-sekolah tertentu. Ujian nasional yang katanya serentak diseluruh Indonesia ini , tidak bisa dikatakan serentak lagi karena keterlambatan soal tersebut. Ujian yang seharusnya dimulai pukul 07.30 ini kadang molor menjadi mundur berjam-jam dan tidak serentak lagi. 

kampanye 

Pesta demokrasi sudah didepan mata. Perhelatan akbar setiap lima tahun sekali ini disambut antusias oleh masyarakat Indonesia. Mendekati pesta demokrasi ini biasanya diramaikan dengan kampanye. Biasanya kampanye dilakukan oleh para politisan baik perorangan maupun dari parpol.
Kampanye yang dilakukan pun beraneka ragam mulai dari yang biasa-biasa saja , hingga ada juga yang berkampanye dengan cara yang tidak wajar atau diluar nalar kita. Seperti sudah kita ketahui memasuki masa kampanye disepanjang bahu jalan dipenuhi dengan atribut parpol. Poster-poster mengenai nama caleg tertempel ditembok-tembok atau juga pohon-pohon. Begitu juga bendera-bendera parpol berkibar dikanan kiri jalan. Semua itu mengganggu keindahan kota yang terkesan sempit dengan adanya atribut kampanye itu.
Biasanya poster caleg yang terpampang adalah pose mereka yang terlihat sewajarnya rapi dan terkesan berwibawa. Tapi namanya saja kampanye pasti ada saja ide yang mereka gunakan untuk menarik simpati rakyat , misalnya saja salah seorang yang memampang posternya dengan menggunakan kostum batman atau superman dan berlaga selayaknya superhero itu. Memang lucu ketika melihatnya namun tidak dapat dipungkiri ide seperti itu bisa menjadi salah satu acuan.
Tidak hanya itu semakin majunya alat teknologi dizaman sekarang ini juga dimanfaatkan oleh para caleg untuk berkampanye , misalnya saja mereka menunjukkan visi dan misinya melalui jejaring sosial dunia maya yang digemari oleh semua kalangan masyarakat seperti twitter dan facebook. Dengan begitu masyarakat dapat mengenal sosok caleg lebih jauh. Bahkan ada juga caleg yang memanfaatkan camera 360 untuk ia berfoto pada poster calegnya. Dengan begitu caleg itu terlihat cantik atau ganteng.
Itu semua adalah beberapa contoh upaya-upaya para politisan untuk menarik perhatian masyarakat. Selain itu kampanye juga ada yang bermasal , misalnya kampanye yang dilakukan melibatkan anak-anak dibawah umur. Selain itu pelanggaran yang dilakukan politisan ketika kampenya adalah “money politic”. Salah satu contoh money politic adalah tertangkapnya sebuah mobil ketika operasi yang dilakukan polisi disuatu daerah diyogyakarta yang ternyata mengangkut puluhan juta uang dalam bentuk uang duapuluh ribuan yang ternyata akan dibagiin para warga agar mau memilih salah seorang caleg. Untung saja pelanggaran kampanye tersebut dapat digagalkan.

Kita sebagai pemilih seharusnya dapat bersikap tegas. Jangan mau memilih caleg-caleg yang memberikan berbagai macam dan uang pada masa-masa kampanye. Dan tentu saja kita juga tidak boleh menerima semua pemberiannya itu. Ketika menghadiri kampanye-kampanye akbar jangan juga membawa anak-anak dibawah usia untuk ikut serta. Jadi apabila dari pihak politisan melakukan kampanye sesuai dengan aturan dan begitu pula pihak pemilih maka Indonesia ini akan menjadi Negara yang lebih baik.

mahabhakti oh mahabhakti 

Mahabhakti oh mahabhakti , kesan pertama dengernya aja udah bete. Entah kenapa dari sd kegiatan-kegiatan pramuka itu tidak pernah membuat ku tertarik. Info tentang mahabhakti itu sudah jauh-jauh hari aku ketahui sebelum kegiatan berlangsung. Entah itu dari kakak kelas lah atau bahkan dari guru-guru. Dan pada akhirnya info resmi mengenai mahabhakti diumumkan , sesuai dengan dugaanku kegiatan ini pasti bakalan ribet. Gimana enggak ? liat aja persiapan buat mahabhakti sangat menjengkelkan. Dimulai dari perlengkapan pribadi , perlengkapan kelompok , tasser dan juga fkr yang harus kita persiapkan buat mahabhakti. Oh iya satu lagi , masalah pembagian kelompok nih yang makin bikin dongkol. Kenapa sih pembagian kelompok harus ditentuin sama panitia? Kenapa kita kagak milih sendiri? Mending dah kalo dapet kelompok yang orangnya asik-asik , nah ini dapetnya yang asik cuma beberapa doang L saat berdiskusi membahas persiapan mahabhakti pun satu kelompok sudah berselisih paham.
Hari demi hari terus berjalan hari h pun tiba , rabu 2 april 2014 para sisiwa kelas X Man Yogyakarta 1 bersiap untuk berkemah. Meskipun sedikit diantara mereka merasa tidak ikhlas untuk melaksanakannya. Kegiatan diawali dengan registrasi dan apel pembukaan di lapangan kampus mansa , setelah itu perjalanan menuju buper dimulai menggunakan bis kota yang sudah disewa oleh kakak-kakak panitia. Setelah beberapa lama menempuh perjalanan , kita diturunkan disebuah tanah lapang yang sebenernya itu tidak jauh dari lokasi buper. Kemudian kegiatannya adalah perjalan bhakti , yaitu perjuangan kita untuk menempuh rute dan melewati pos-pos yang telah tersedia sebelum sampai di buper. Kalian harus tahu nih perjalanan bhakti ini sangat melelahkan kita harus melewati medan yang jalannya naik turun , bergeronjal dengan kondisi cuaca panas. Udah kebayang dong gimana menderitanya kita ngejalanin itu.
Perjalanan melelahkan sudah kutempuh bersama perintis d ,  tibalah kita dibuper. Malam pun tiba aku mulai merasakan tidak nyaman dengan tempat itu , namun aku gatau apa yang membuat ku tidak nyaman. Ketika kita lagi shalat isya berjama’ah tiba-tiba terdengar suara teriakan seorang perempuan , shalat ku pun menjadi tidak khusyu’ karena ketakutan. Setelah sholat acara selanjutnya adalah PTA ini adalah acara sakralnya mahabhakti , namun nampaknya acara ini berjalan kurang sesuai dari yang direncanakan karena tiba-tiba hujan deras turun. Akhirnya para peserta mahabhakti yang berada di tanah lapang dipindahkan ke aula. Ketika di aula lagi-lagi ada teriakan dari seorang peserta yang ternyata ia mengalami keserupan , mengetahui hal itu membuatku semakin ketakutan dan akhirnya aku pun menangis karena tidak mau berada ditempat itu lagi aku pengen pulang. Panitia mendengengar keinginanku untuk pulang , lalu mereka bilang kepadaku kalau aku mau pulang sini menghadap Pembina dulu , mendengar itu aku malah menangis semakin menjadi-jadi. Akhirnya aku memutuskan untuk tetap mengikuti perkemahan itu untuk membuktikan bahwa aku bukanlah anak manja seperti yang dikatakan oleh panitia.

Malam yang tak pernah ingin aku lewati tlah berlalu , hari-hari berikutnya agenda perkemahan merupakan kegiatan yang menyenangkan meskipun melelahkan juga. Meskipun kegiatannya menyenangkan , namun tetap saja dalam hatiku berharap agar kegiatan perkemahan ini cepat kelar dan aku segera pulang kerumah. Yah beginilah kalo diharepin malah terasa lama. Setelah kutunggu-tunggu akhirnya hari sabtu itu datang juga bersemangatlah aku dihari dimana aku akan segera pulang. Serelah apel penutupan dan serangkaian kegiatan penutup acara mahabhakti akhirnya aku pulang juga dan sampai dirumah dengan selamat hahaha :D tapi setelah aku pulang dari perkemahan itu ada satu perasaan yang membuatku binggung , aku merasakan kerinduan terhadap mahabhakti. Aku merindukan saat-saat ketika berkumpul bersama teman-teman menjalani mahabhakti. Aku merasa begitu malu , kenapa aku merindukan , padahal ketika berada disana aku begitu ingin pulang.
Hujan

Libur tlah tiba libur tlah begitu riangnya diriku menyanyikan lagu itu layaknya anak kecil. Yap aku sangat bahagia karena mulai besok sekolahku libur sepuluh hari karana digunakan untuk ujian sekolah kakak kelas 12. Rencana liburan ku pun telah ku rancang jauh-jauh hari , yaa seperti liburan-liburan sebelumnya aku berencana pergi ke Jakarta. Awalnya orang tua kurang setuju karena aku baru saja balik dari Jakarta satu bulan yang lalu , namun dengan segala rayuanku akhirnya aku diberikan izin untuk ke jakardaah lagi. Aku berangkat kejakarta bersama om ku yang kebetulan dia lagi dijogja dan akan balik ke tangerang.
Sepanjang perjalanan menuju Jakarta aku merasa bahagia karena sebentar lagi aku akan melepaskan kerinduanku terhadapmu. Begitu aku sampai dijakarta  aku tersenyum bahagia melihatmu tlah menyambutku ditempat biasa. Hari-hari liburan ku ini tersa begitu cepat berlalu , ketika aku hendak mengajak mu untuk pergipun terkendala dengan sakitnya kamu tiba-tiba L akhirnya niatan ku pun kuurungkan agar kamu lekas sembuh. Namun belum sempat kita pergi esok aku sudah harus pulang karena lusanya aku sudah kembali bersekolah. Malam itu kamu menemaniku membeli tiket kereta untuk aku pulang , tiket sudah ditangan tapi aku malah merasa bersedih.
Rabu , 12 maret 2014 tiba , jam empat aku sudah dibangunankan untuk segera berberes diri dan segera berangkat kestasiun karena pukul 06.50 kereta yang akan aku tumpangi berangkat menuju jogja. Seperti biasa saat seperti ini hati ku menangis aku selalu tidak ingin hari ini aku pulang. Setelah aku mandi dan rapi budhe ku bilang kalo sepupuku sakit jadi tidak bisa mengantarkanku ke stasiun senen , aku mulai panic trus aku kestasiun sama siapa ? masak iya aku sendiri? Namun tiba-tiba aku melihat dia sudah rapi dengan penampilan seperti biasa celana jeans selutut dengan kaos bola kesayangannya ac milan dan juga jaket yang membuatnya terlihat keren dihadapanku. Dan ternyata dia sudah keren begitu subuh-subuh karena mau nganterin aku ke stasiun :D wahaha betapa bahagianya aku . karena pagi itu Jakarta diselimuti oleh awan mendung maka sebelum berangkat budhe berpesan agar kalo hujan kita berteduh jangan dibawah pohon.
Perjalanan menuju stasiun dimulai dengan mengendari vixion hitam itu ,  udara dingin pagi menusuk tubuhku. Awal perjalanan tak ada satu patah kata pun yang keluar dari mulut kita berdua , itu karena aku menahan rasa dingin. Tiba-tiba ketika sampai disekitar senayan gerimis turun kita berteduh dibawah jembatan penyebrangan , karena kita pikir hujan tidak terlalu deras kita melanjutkan perjalanan. Namun hujan semakin lama semakin deras kita berteduh lagi dihalte depan monas , dan saat itu aku merasakan aku seperti sedang berada di ftv-ftv yang sering aku tonton. Bagaimana tidak saat itu aku merasa kedinginan dan dengan pekanya dia , dia melepaskan jaketnya dan segera memakaikannya kepadaku. Aku sempat menolak karena aku kasihan terhadapnya pasti dia bakalan lebih kedinginan kalo jaketnya ia lepas , tapi karena dia memaksa akhirnya kukenakan juga jaket berwarna biru yang bertuliskan nata itu. Setelah itu kita lanjut jalan , namun belum lama kita jalan hujan semakin deras dan kita berteduh untuk ketiga kalinya dihalte depan masjid istiqal.
Saat berada disitu kulirik jam tangan ungu kesayanganku , begitu melihat aku terkejut ternyata sudah pukul 06.15 aku panic takut tertinggal kereta. Kita terpaksa menembus deras hujan , agar tidak telat dia mengendarai motor dengan begitu kencang dan tiba-tiba sebuah taksi lewat dengan ngebut menyiram kita sampai basah semua. Bukannya meneluh atau apa kita berdua malah tertawa bahagia dengan ulah si sopir taksi. Setelah perjalanan panjang itu kita sampai di senen aku langsung lari kebagian pemeriksaan tiket , dan disaat aku antri dia pamit untuk langsung pulang dan berkata kepada ku hati-hati dijalan dan jaga diri baik-baik dikereta sendiri. Setelah itu mulai menghilanglah dia dari hadapanku , entah kapan kita bisa bertemu lagi.

Selama didalam kereta aku masih berpikir tentang kejadian pagi ini , aku binggung dengan perasaanku disatu sisi aku sedih karena harus pulang ke jogja , tapi disisi lain aku juga bahagia meningat indahnya pagi tadi bersamamu. Dalam hati aku menangis tapi tak tau kenapaa bibirku ini selalu tersenyum mengingatnya. Semoga saja aku masih bisa bertemu dengan mu dan menikmati bahagia bersamamu. Liburan yang begitu indah dibulan maret kali ini tak mungkin kulupakan.
Jogja – Jakarta
Beratusan kilo meter terbentang
Belasan kota memisahkan keduanya
Begitu panjang jarak diantara
Jogja – Jakarta

Andaikan saja
Jarak keduanya seperti yang ada dipeta
Yang mungkin hanya sepuluh centi
Atau bahkan kurang dari itu

Jogja – Jakarta
Di jogja ku berpijak
Di Jakarta kau menantiku

Begitu jauh jarak memisahkan kita
Syair

Keindahan alam

Hamparan sawah hijau didesa
Tempat para petani bekerja
Untuk hidup anak mereka
Sebagai penerus bangsa

Lautan biru membentuk samudera
Tempat para nelayan bekerja
Menangkap ikan dan sebagainya
Tanpa kenal rasa takut dan bahaya

Luasnya hutan yang ada
Tempat para penghuninya
Mencari makan hidup bahagia
Bersama teman-temannya

Gunung yang tinggi begitu eloknya
Amat indah dipandang mata
Menyejukkan hati yang melihatnya
Mengusir kesedihan yang menghantuinya

Aliran sungai diujung sana
Mengalir mengikuti pola
Mengalir hingga menemui ujungnya

Bermanfaat bagi kehidupan bangsa